Ketika Timor-Timur berpisah dari Indonesia pada tahun 1998, perisahan pun harus terjadi terhadap dua kakak beradik yang saling menyayangi, Merry dan Mauro. Mereka terpaksa harus hidup dalam kondisi dan lokasi yang berbeda, dikarenakan kepentingan yang sangat tidak mereka mengerti, sehingga Merry harus tinggal berdua saja dengan ibunya, Tatiana di Kupang (Nusa Tenggara Timur) sementara kakak laki-lakinya Mauro tinggal bersama pamannya di Timor Leste. Merry dan Tatiana hidup di sebuah kamp pengungsian bersama ratusan ribu orang pengungsi lainnya. Di antaranya Abubakar seorang keturunan Arab yang sudah turun temurun hidup dan tinggal di Timor-Timur. Tatiana mengajar di sekolah darurat di kamp tersebut. Dan Merry juga bersekolah di tempat yang sama.
Disekolah, Merry adalah korban kejahilan teman sebayanya, Carlo yang sebenarnya hanya menginginkan seorang adik. Ia dirawat oleh seorang keturunan Arab bernama Abu Bakar yang juga bersahabat dengan Tatiana setelah Ibu Carlo meninggal.
Tatiana rajin pergi ke pengungsian untuk bertemu seorang relawan bernama
Lukman untuk mencari tahu info mengenai Mauro.
Kehidupan yang sangat berat di sebuah kamp pengugsian dan di tengah
ketidakpastian akan keberadaan anak laki-lakinya, tidak membuat Tatiana
menjadi lemah. Kerinduan Merry akan kakaknya dan penderitaan yang begitu
mendalam dari sang ibu menjadikan Merry, anak perempuan yang cerdas
dan nekad.
Suatu hari seorang petugas relawan bernama Lukman menyampaikan bahwa Tatiana kemungkinan bisa bertemu dengan anak laki-lakinya. Berita ini membuat Merry gembira karena menduga Mauro akan ke tempatnya. Ternyata Mauro yang berada disana tidak menyukai ibunya yang tidak pernah menengoknya, padahal itu semua adalah salah kaprah karena waktu tiba Mauro dan Tatiana selalu tidak sama.
Suatu hari seorang petugas relawan bernama Lukman menyampaikan bahwa Tatiana kemungkinan bisa bertemu dengan anak laki-lakinya. Berita ini membuat Merry gembira karena menduga Mauro akan ke tempatnya. Ternyata Mauro yang berada disana tidak menyukai ibunya yang tidak pernah menengoknya, padahal itu semua adalah salah kaprah karena waktu tiba Mauro dan Tatiana selalu tidak sama.
Perjalanan yang mereka lalui untuk bertemu tidak lah mudah karena sedikitnya kendaraan
yang lewat. Namun usaha yang ulet membuat mereka bisa sampai di perbatasan. Mereka
bertemu Lukman, Merry menunjukkan foto keluarganya dan hubungan darahnya
dengan Mauro dan Tatiana. Lukman mengatakan bahwa Mauro sudah sampai di
perbatasan. Merry pun bisa bertemu dengan Mauro. Saat mereka tengah berangkulan, Merry meluruskan
kesalahpahaman Mauro. Tepat saat itu, Tatiana dan Abu Bakar datang.
Tatiana segera pergi ke Mauro dan Merry, dan berpelukan.
Penulis
: Armantono
Musik
: Aksan Sjuman, Titi Sjuman
Pemain
Alexandra Gottardo
Tatiana
Asrul Dahlan
Abu Bakar
Griffit Patricia
Merry
Yahuda Rumbindi
Carlo
Lukman Sardi
Lukman
Ari Sihasale
Dr. Joseph
Robby Tumewu
Koh Ipin
Tessa Kaunang
Cek Irene
No comments:
Post a Comment